Catatan ini merupakan kelanjutan catatan di IG @joeliardisunendar 31 Juli 2022. Sebelum membaca ini, agar konteksnya lebih jelas, sebaiknya membaca Catatan IG itu terlebih dahulu.

7,000 bukan merupakan angka yang istimewa – meski akhir Juli ini, IHSG secara de facto sudah kembali di atas 7,000,

Adanya (atau justru tidak adanya) kreatifitas para pengurus BEI, yang saat ini telah memasukan FGS/Feel Good Stocks didalam kotak yang sama, telah membuat IHSG tidak bisa lagi dilihat dengan kacamata sama. Di Top-10, ada 2 FGS dengan penurunan terbesar (113 pt) di BEI, yang telah “berhasil” menahan IHSG untuk tetap berada di bawah 7,000 – dan ditutup di angka 6,951. Saat ini, 6,951 is the new 7,064.

Industri perbankan menjadi industri yang sangat “tahan banting” – baik saat kondisi perekonomian bermasalah, apalagi jika kondisi beralih menjadi booming.

Ketika Covid menyebabkan “damage”, sektor ini segera mendapat prioritas utama – dengan berbagai fasilitas QE. Dari mulai penurunan GWM, pelonggaran Repo, sampai extra penempatan deposito langsung – yang sudah terlalu banyak ditulis di IG ini.

Terjadinya pemulihan, tidak serta merta diikuti dengan berfungsinya lagi fungsi intermediasi perbankan secara segera. Apakah hal ini berarti sektor perbankan lantas mengalami masalah besar? Jauh dari itu.

QE, dan meningkatnya M2, yang tidak diikuti dengan penyaluran kredit, bisa kita lihat dari contoh LK BBCA, Kw-I, 2021, (IG, 19 Juni 2021), yang intinya dapat dikutip sebagian disini “Reverse Repo BCA ini, setara 16.1% Asset BCA. Sementara Asset BBCA naik 12%, Reverse Repo- nya melonjak naik 700%”.

Angka Reverse Repo BCA ini, setahun kemudian justru makin membesar (Rp 200 Trilyun). Itu sebabnya, dugaan saya, BI yang memilih untuk tidak menaikan bunga ini, salah-satunya adalah apa yang terjadi seperti di BBCA ini. “Jika bunga acuan BI itu dinaikan, akan memberi insentif kepada Bank untuk ‘tetap malas’ menjalankan fungsi intermediasinya. Buat apa susah-susah, “kalau ongkang-ongkang” kaki saja – melakukan Reverse Repo denggan BI – sudah bisa menghasilkan margin yang baik” (IG, 26 Juni 2022).

LK BBCA Kw-II/2022 yang dirilis minggu lalu, menunjukan Reverse Repo ini telah turun 50%. Oleh karena itu, saya percaya pada apa yang dikatakan Jahja, CEO BBCA, di media bahwa telah mulai terjadi peningkatan kredit. Fungsi intermediasi perbankan sudah kembali berfungsi.

3 Comments

  1. CUN CUN

    Dear Pak Joe,

    Mau nanya pak apakah saham Paypal layak untuk dikoleksi karna secara penurunannya uda banyak juga. Sy cari2 artikel bapak sptnya blm pernah membahas saham Paypal.

    Terima Kasih sblmnya.

    Reply
    • Joeliardi Sunendar

      Memang belum ada. Sejauh ini saya belum melihat lagi saham ini. Tetapi seperti telah saya berikan contoh-contohnhya, perusahaan hasil spin-off selalu menarik – banyak yang nilainya menjadi jauh lebih besar dari induknya. PayPal ini hasil spin-off dari EBay

      Reply
  2. Samuel Arifin Siemarga

    Dear Pak Joe,

    Dengan menariknya saham2 perbankan saat ini, apakah Bapa dapat memberikan ulasan performance Bank yg baik dan menarik untuk dilirik saat ini? Saya perhatikan bank2 buku 4 beberapa dijual dibawah PBV spt Bank Danamon dan NISP.

    Terima kasih

    Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post