Apa itu JS Portfolio?

BRK.B, BBCA DAN BBRI

Kepanikan pasar yang ditimbulkan Covid menjadikan keputusan membeli ketiga saham ini sebagai no-brainer. Track record BBCA serta BBRI 10 tahun terakhir, yang harus jedah terkena Covid, telah menawarkan peluang yang sangat jarang terjadi. Ketiga saham ini masuk di JSP tanggal 13 Mei di harga 2,460 (BBRI), dan 25,525 (BBCA) serta $ 172.81 untuk BRK.B. Kedua leading bank ini akan tetap menjadi leaders di sektor perbankan dalam waktu yang sangat lama.

Buffett, yang didahului Fed dengan QE-nya pada krisis Covid ini, berbeda dengan krisis tahun 2008, tetap menyimpan saldo kas-nya – dan tidak melakukan akusisi gajah.

Tampaknya Buffett sepakat dengan pandangan JSP betapa menariknya saham Berkshire, yang terkoreksi karena Covid. Akusisi gajah yang kemudian dilakukan Buffett adalah melakukan pembelian saham Bekshire sendiri. Sejak awal tahun 2020 itu, Berkhsire telah membeli kembali sahamnya senilai $ 37 Milyar, sekitar 5% jumlah saham Berkshire.

Sejak pembelian itu dilakukan, BBRI sempat menjadi one-bager. Di harga saat ini, BBRI naik 59%, BBCA naik 25% dan BRK.B naik 67%. Kenaikan yang sangat baik untuk saham Big Caps, dan diperkirakan masih akan berlanjut.

BBTN

Ada satu Bank lagi di BEI, yaitu BBTN yang masuk tanggal 18 Mei, di harga 750. Bank yang lebih kecil dari BBRI dan BBCA ini. Niche market Bank ini dengan fokus mortgage lending menjadi daya tarik sendiri. Fokus pasar terhadap angka laba-rugi, dan membuat harganya anjlok, memberi kesempatan yang baik. Karena dengan melihat Cash Flow Statement, gambaran berbeda bisa diperoleh. Seperti ditulis saat itu, “berarti harga saat ini (Rp 750) hanya 4 kali CFO, atau setara yield 25%”.

Meskipun saham ini sempat menjadi one-bagger, tetapi harus dikeluarkan dari Portfolio, ketika terkena Trailing Stop. Capital gain 113% dalam hitungan bulan, bukanlah hasil yang buruk. Ketika harga menyentuh TS, saham segera dijual. No question asked.