INGIN JADI TRADER MAUPUN INVESTOR, PAHAMI ALOKASI DANA YANG IDEAL UNTUK INVESTASI.
![](https://i0.wp.com/jsportfolio.id/wp-content/uploads/2021/04/IMG_0446.jpeg?resize=665%2C1024&ssl=1)
Investasi saat ini sudah menjadi hal yang lumrah di masyarakat. Pengetahuan finansial yang meningkat, menjadikan investasi sebagai alat untuk menghasilkan dana tambahan atau hanya sekadar menabung aset. Namun, terkadang banyak di antara masyarakat yang salah dalam memahami pola investasi. Hal ini disebabkan oleh faktor emosional yang tinggi terhadap keuntungan. Tidak sedikit dari masyarakat yang rela bahkan nekat meminjam uang dalam jumlah besar demi berinvestasi. Padahal, sebagaimana bursa saham pada umumnya, harga satuan saham akan terus bergerak fluktuatif seiring perkembangan ekonomi dan politik suatu perusahaan atau negara. Lalu, bagaimana cara agar para pemula dapat mengalokasikan dana secara tepat dalam berinvestasi?
Hal utama yang harus dipahami para calon investor dan trader sebelum memulai investasi, yaitu pahami pemasukan tetap bulanan. Calon investor dan trader harus paham betul pemanfaatan dana yang dimilikinya dalam sebulan. Mulai dari dana itu masuk ke anggaran pendapatan hingga digunakan untuk keperluan sehari-hari, harus sudah di luar kepala. Kondisi ini akan menentukan seberapa wajar dana yang dapat calon investor dan trader sisihkan untuk berinvestasi.
Kemudian cara yang kedua, yaitu pahami tingkat konsumerisme Anda. Jika masih memiliki tingkat emosional yang tinggi terhadap barang-barang mewah, sebaiknya kebiasaan ini sedikit demi sedikit mulai dikurangi. Calon investor dan trader harus paham bahwa dana yang digunakan untuk berinvestasi nantinya akan berkembang sesuai dengan kinerja perusahaan atau momentum tertentu. Apabila kebiasaan ketertarikan terhadap barang mewah dapat dikendalikan, dana tersebut dapat dialokasikan ke bentuk investasi demi mendapatkan keuntungan yang lebih.
Cara terakhir yang dapat kalian gunakan untuk menentukan seberapa dana yang wajar untuk investasi, yaitu pahami tingkat kebutuhan pokok Anda. Ketika Anda sudah memahami alokasi dana untuk kebutuhan pokok setiap bulannya, maka Anda sudah mampu berinvestasi dengan leluasa. Salah satu kunci sukses dalam berinvestasi ialah saat Anda sudah mengetahui kebutuhan pokok apa saja yang harus dipenuhi setiap bulannya. Jika hal tersebut sudah dipahami secara fundamental, Anda dapat berinvestasi lebih besar di atas orang lain.
lantas jika kita fokus berinvestasi,apakah kita tidak boleh belanja barang-barang mewah ? menurut saya sah-sah saja sebagai self reward agar kita lebih giat lagi bekerja dan selama tindak menganggu alokasi dana di pos lain atau bisa juga tas yang ingin kita beli hasil dari dividen.
Saya punya gambaran umum pola investasi seorang pekerja lajang dengan gaji Rp 10.000.000 ,sebut saja namanya Rita. Rita ini ini hidup di kota besar dengan indekos yang tidak jauh dari lokasinya bekerja. Mari hitung alokasi dana Rita dalam sebulan apabila ia gemar berinvestasi. Berdasarkan cara yang sudah dijelaskan di atas, maka sudah diketahui pemasukan tetap bulanannya yakni sepuluh juta rupiah. Kemudian pisahkan anggaran kebutuhan pokok dan yang lain, kita ambil contoh dengan cara simlpe Alokasi dananya seperti berikut:
Persentase ideal pengeluaran bulanan dari gaji 10 juta rupiah*
- Kebutuhan sehari -hari : Rp 4.000.000 (40%)
- Makan, belanja, transport, air, listrik
- Tabungan dan Investasi : Rp 1.000.000 ( 10%) minimal
- Dana darurat : Rp 500.000 (5%)
- Hiburan : Rp 1.000.000 ( 10 % )
- Charity : Rp 500.000 (5% )
- Cicilan : Rp 3.000.000 (30%)
*Persentase bulanan ini bukan aturan yang baku, anda dapat merubahnya dengan rumusan anda sendiri, misalnya jika anda tidak memiliki cicilan maka alokasi dana 30% yang seharusnya digunakan untuk cicilan bisa anda alokasikan pada pos Investasi , perencanaan liburan musim dingin di luar negeri maupun untuk charity.
Setelah dana yang masuk perbulannya sudah kita alokasikan ke masing – masing pos, kini saatnya pembagian alokasi dana untuk investasi, kita akan berinvestasi di pasar modal misalnya baik menjadi investor maupun trader.
Dari dana 1 juta setiap bulannya yang kita miliki untuk investasi (10%), kita akan membagi 2 pos** lagi yakni 80% untuk investasi jangka panjang 3-5 tahun atau bahkan lebih ( Investor) dan 20% digunakan untuk trading jangka pendek sampai menengah 1-6 bulan, namun yang perlu anda perhatikan untuk menjadi seorang trader jangan terlalu terbawa perasaan, ketika saham yang dibeli tidak sesuai harapan anda maka anda harus berani cutloss sebelum terseret semakin dalam, biasakan ketika trading anda membeli sama-saham big cap dan jadikan trading ini sebagai hiburan karena fokus kita memang untuk investasi jangka panjang.
** Disini saya hanya menjelaskan alokasi dana jika ingin menjadi trader maupun investor, namun jika anda memilih menjadi investor saja maka dana investasi yang digunakan 100% bukan 80%.
Baiklah, anggap modal 20% yang kita miliki untuk trading sudah terkumpul selama 10 bulan sehingga menghasilkan 2 juta rupiah, dari 2 juta rupiah ini biasanya saya akan membelikan 2-3 saham untuk trading dengan nominal yang sama, Indikator yang saya gunakan pun tidak mau yang ribet-riber, saya hanya gunakan yang simple saja yaitu menggunakan MA20*** jadi selama candlestick masih di atas MA 20 ya saya biarkan saja sampai menembus kebawah MA 20 nya baru saya jual atau ada cara lain yaitu menggunakan Stochstic RSI ketika harga sudah oversold saya beli dan ketika sudah overbought saya jual, simple bukan?! dan tidak menganggu waktu dikantor saya.
***MA 20 = Pergerakan harga rata-rata 20 hari kebelakang.
Lalu bagaimana untuk alokasi dana 80% untuk investasi jangka panjang ( Investor), anggap saja 800.000 ribu setiap bulannya sudah anda tabung selama 10 bulan sehingga menghasilkan 8 juta rupiah, anda bisa membagi 3 maupun 4 lagi tergantung kenyamana hati anda dalam berinvestasi, kita ambil contoh dari 8 juta di bagi 4 (untuk 4 bulan April-Juli) akan ada 2 juta setiap bulannya yang bisa anda investasikan di pasar modal, setiap bulannya JSPortfolio akan merekomendasikan 1 saham dan setiap bulannya anda bisa mengkoleksi saham yang direkomendasikan JSP tersebut, lalu apa yang akan dilakukan setelah itu?! buy and hold sampai batas waktu yang disarankan JSP, selanjutnya anda bisa melakukan aktifitas anda yang lain tanpa pusing memikirkan hiruk pikuknya pasar modal.
Ketiga cara dan hitung-hitungan di atas merupakan solusi singkat bagi para calon investor dan trader yang ingin memulai investasi. Sesuaikan ketiga cara tersebut dengan kondisi pribadi Anda. Usahakan terus meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan finansial untuk dapat mengambil keputusan sebijak mungkin. Niscaya, dengan kemampuan seperti itu, Anda dapat menjadi investor atau trader yang ulung. Selamat mencoba!
Salam,
Astari Aslam