AKANKAH DESEMBER 2024 KEMBALI JADI BULAN BAIK UNTUK BEI? FENOMENA ganjil GOLD

Sun, Nov 3 2024

Fenomena ganjil Gold yang naik bersama Treasury Yield, dan eratnya korelasi antara Treasury Yield dan Rupiah.

Langkah penurunan bunga, yang disertai menguatnya potensi konflik, mengangkat karakter gold, yang sering dianggap sebagai “safe-haven”.

Gold, adalah asset class yang tidak menghasilkan apa-apa. Asset yang hanya bisa dielus-elus ini, harga-nya semakin meningkat, karena semakin banyaknya bank sentral membeli gold – sebagai bagian dari reserve yang dihimpun-nya.

Berdasarkan data World Gold Council/WGC, di Q2/2024, the National Bank of Poland (NBP), menjadi salah-satu bank sentral yang melakukan pembelian gold terbesar, bersama-sama bank sentral India. Lazimnya alokasi sekitar 15% dalam gold dilakukan oleh berbagai bank sentral dunia. NBP yang alokasi gold-nya sekitar 14.7% dari total cadangannya, menurut Presiden NBP, tahun 2024 ini, persentase itu akan dinaikan ke 20%.

Di Sm-I/2024, menurut data WGC, pembelian Gold yang dilakukan berbagai bank sentral dunia tercatat 483 Ton gold. Naik sekitar 5% dari pembelian Sm-I/2023.

Pandangan yang cukup menarik datang dari UBS, dalam catatannya 2 hari yang lalu. Menurut UBS : “We continue to see value in exposure to oil and gold in a well-diversified portfolio..”

Mungkin saja, seperti ditulis UBS, konflik bisa membuat kedua komoditi ini naik, dan membuat ratio saat ini bisa tetap terjaga. Mana yang akan berkedip dulu, dapat membuat GOR a) bergerak ke kisaran angka normal, atau b) lebih memperbesar terjadinya anomali – yang bisa menawarkan peluang yang lebih baik.

Related Posts